Singgir darah di mawar merah; sesuatu yang menyarukan.




Mengitari waktu dengan sesuatu, serupa, masih saja permohonan dan janji-janji yang terbit lewat hari - disiakan lagi. Betapa kadang aku tidak lebih menjadi sekadar yang paling bawah; kalaupun tidak tertebak siapa-siapa, yang lebih mengerti; lebih mengetahui. Menyimpan sedikit misteri, tak terjangka, kalau semua sudah dibicara tiada apa untuk diteroka. Dunia dan isinya sedang bergelumang dengan kocak akhir waktu, sisa sisa usia yang tak betah mengikut landas Tuhan. 


Aku antaranya; jujur, sekali lagi tersedar tentang ini, yang merobek dan kembali kepada asalnya, mengapa? Waktu bergulir dengan amat pantas, pascakiamat menerpa salam salam yang menghantui dengan dogma serba tidak kena, gentar pada panggil padang telanjang - aku harap kesunyian ini sekurangnya bantu aku, berhenti menghakimi siapa-siapa.




Diri sendiri, cubalah, sekurangnya Tuhan tahu kamu mencuba, Maryam.